ini aku benar-benar merasa sendiri. I had nobody to share with. Aku nggak punya siapa-siapa untuk bercerita. Mungkin lebih tepatnya 'hampir tidak punya'. Mungkin ini sedikit berlebihan , tapi percaya nggak percaya ini pasti bakal kejadian di setiap orang yang punya beberapa teman akrab.
Mereka(teman akrab kita) mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Mungkin itu masih bisa ditoleransi, tetapi bagaimana kalau mereka sudah punya pacar semua sedangkan aku ? aku ? aku masih memainkan peran “single fighter” disini. Masa iya sih aku nyurhatin pacar orang mulu? Khan nggak enak juga jadinya, sungkan.
Sekarang aku cuma punya dua teman untuk bercerita. Gara dan Livia (mereka masih berbetah menjomblo). Lainnya? Seperti yang aku tadi katakan, yang lain sudah berpasangan semua, tinggal aku yang masih single fighter. Hahaha.
Kata livia, ada baiknya aku membuat catatakan kecil. “Maksudnya , Diary ?” ya, diari. Kurang lebih aku cukup membutuhkannya sekarang. Mengapa? Selain karena aku lebih suka menulis dariapada berbicara, juga dengan menulis diary akan membuat (sedikit banyak) merasa lega. Itu kata Livia.
Aku mulai berfikir-fikir. Mungkin ini benar. Aku butuh untuk menulis sebuah catatan kecil. Dan tiba-tiba saja aku sekarang begitu menginginkannya (meskipun, sekarang aku belum menulis apa-apa. Gimana mau nulis, buku nya aja belum ada? Hahaha). Tetapi ini pasti akan saya lakukan. J I need this.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar